Makna Gerak Tari Rangguk di Desa Debai Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai Penuh Jambi

https://doi.org/10.24036/sy.v2i2.74

Authors

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna gerak tari Rangguk di Desa Debai Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh, Jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang dibantu oleh alat tulis, kamera, dan flasdisk. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Dengan Teknik analisis data melalui langkah-langkah pengumpulan data, mendeskripsikan dan membuat kesimpulan yang dapat di pertanggungjawabkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Rangguk merupakan tari tradisi yang tumbuh dan berkembang di desa Debai. Tari ini digunakan dalam upacara adat, tradisional dan penyambutan tamu yang berfungsi sebagai hiburan. dengan fungsi untuk upacara adat maupun hiburan. Hingga saat ini keberadaan tari Rangguk masih dilestarikan oleh masyarakat setempat, tarian ini menggambarkan keadaan sosial yang terdapat di lingkungan desa Debai, yaitu bertani. Di dalam tari Rangguk terdapat beberapa ragam gerak yang memiliki nama dan makna dalam setiap geraknya, yaitu; seperti Gerak Tangan Gemulai Kesamping sebagai pengambaran bentuk kegiatan seorang petani dalam menyebar benih kedalam petak sawah, gerak Sembah sebagai penggambaran dalam penghormatan, gerak Litak Liu Gando Sarumpun seperti pohon gando yang di tiup angin, gerak Menunduk dan Berdiri sebagai pengambaran dalam bekerja sama/gotong royong, gerak Tangan Gemulai Kebawah sebagai penggambaran menanam padi di sawah, gerak transisi yang di gunakan sebagai penghubung gerakan yang ada di dalam tari Rangguk, gerak Mengangguk sebagai penggambaran dalam berfikir, dan gerak Sembah Penutup sebagai penggambaran penghormatan. Dengan demikian gerak-gerak yang terdapat di dalam tari Rangguk merupakan cerminan masyarakat desa Debai bercocok tanam dan berfikir. Makna secara keseluruhannya merupakan kebersamaan dan rasa syukur terhadap Allah SWT.  

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Afifah Asriati

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna gerak tari Rangguk di Desa Debai Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh, Jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang dibantu oleh alat tulis, kamera, dan flasdisk. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Dengan Teknik analisis data melalui langkah-langkah pengumpulan data, mendeskripsikan dan membuat kesimpulan yang dapat di pertanggungjawabkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Rangguk merupakan tari tradisi yang tumbuh dan berkembang di desa Debai. Tari ini digunakan dalam upacara adat, tradisional dan penyambutan tamu yang berfungsi sebagai hiburan. dengan fungsi untuk upacara adat maupun hiburan. Hingga saat ini keberadaan tari Rangguk masih dilestarikan oleh masyarakat setempat, tarian ini menggambarkan keadaan sosial yang terdapat di lingkungan desa Debai, yaitu bertani. Di dalam tari Rangguk terdapat beberapa ragam gerak yang memiliki nama dan makna dalam setiap geraknya, yaitu; seperti Gerak Tangan Gemulai Kesamping sebagai pengambaran bentuk kegiatan seorang petani dalam menyebar benih kedalam petak sawah, gerak Sembah sebagai penggambaran dalam penghormatan, gerak Litak Liu Gando Sarumpun seperti pohon gando yang di tiup angin, gerak Menunduk dan Berdiri sebagai pengambaran dalam bekerja sama/gotong royong, gerak Tangan Gemulai Kebawah sebagai penggambaran menanam padi di sawah, gerak transisi yang di gunakan sebagai penghubung gerakan yang ada di dalam tari Rangguk, gerak Mengangguk sebagai penggambaran dalam berfikir, dan gerak Sembah Penutup sebagai penggambaran penghormatan. Dengan demikian gerak-gerak yang terdapat di dalam tari Rangguk merupakan cerminan masyarakat desa Debai bercocok tanam dan berfikir. Makna secara keseluruhannya merupakan kebersamaan dan rasa syukur terhadap Allah SWT.  

References

Niken, A.U & Desfiarni, D. (2022). Analisis Gerak Tari Rangguk Desa Seberang Kecamatan

Pesisir

Kota

Sungai

Penuh.

Jurnal

Sendratasik,

(4),

https://doi.org/10.24036/js.v11i4.118262

Pebriandi, W., & Irwan, I. (2021). Tari Rangguk Kota Sungai Penuh Dalam Karya Seni Grafis.

Serupa

The

Journal

of

Art

Education,

(3),

https://doi.org/10.24036/sr.v9i3.112269

Putri, A. E., Putri, A. N., Ahmad, J., & Zahara, M. (2023). Filosofi Tari Rangguk Pada Tradisi

Panen Padi di Desa Belui Kabupaten Kerinci. Literasi Budaya Dalam Penguatan Kearifan

Lokal Di Era Digital, 1(2), 67–75.

Sedyawati, D. E., Parani, Yulianti, Murgianto, S., Soedarsono, Rohkyatmo, Suharto, B., &

Sukidjo. (1986). Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari dalam Pengetahuan

Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Pengetahuan Elementer Tari Dan Beberapa

Masalah Tari, 1–403.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (Cetakan ke). ALFABETA.

Sonia, Hikmah. (2023). Identifikasi Karakter Gerak tari Tradisional Kerinci (Studi Kasus: Tari

Iyo-iyo, Asyek, dan Rangguk). S1 thesis. Jambi: Universitas Jambi.

Vidia, F. (2023). Busana Tradisional Tari Rangguk Di Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai

This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0

Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and

reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2020

by author.

Saayun, Vol x No x, 2020

Saayun: JurnalIlmiah Pendidikan Tari

Penuh.

Style :

Journal

of

https://doi.org/10.26887/style.v2i2.3264

Fashion

Design,

(1),

Yangsi, M. ( 2019 ). Kajian dan penanaman nilai sosil melalui pembelajaran tari rangguk:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Published

2024-11-01

How to Cite

Wahyuni, P., & Afifah Asriati. (2024). Makna Gerak Tari Rangguk di Desa Debai Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai Penuh Jambi. SAAYUN, 2(2), 89–102. https://doi.org/10.24036/sy.v2i2.74