Syahda Transformasi Ritual Ngayun Luci Ke Tari Ayun Luci di Desa Koto Lua Kecamatan Siulak Mukai di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

https://doi.org/10.24036/sy.v3i1.116

Authors

  • Syahda Dwifa Widyanto Universitas Negeri Padang
  • Nerosti Universitas Negeri Padang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengkaji segala aspek yang berkaitan dengan Transformasi Ritual Ngayun Luci Ke Tari Tari Ayun Luci di Desa Koto Lua Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan alat tulis dan kamera. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah-langkah menganalisis data adalah pengumpulan data, reduksi data dam menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi Ritual Ngayun Luci ke Tari Ayun Luci Di Desa Koto Lua Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Hingga saat ini Ritual Ngayun Luci tidak lagi dilaksanakan karena terjadi perubahan yaitu menjadi Tari Ayun Luci yang sering ditampilkan pada acara festival, dan acara adat lainnya. Perubahan yang terjadi sangat jelas mulai dari gerak, pola lantai, kostum, musik iringan, properti dan tempat pertunjukan. Hasil penelitian pada Ritual Ngayun Luci terdapat 10 gerakan yaitu sembah awal, tegak Ayun Luci, tap luci, gerak padat, gelai, asik peri, nyambai lamat pada, nyambung kain, asik elang parang, sembah akhir sedangkan pada Tari Ayun Luci tidak lagi menggunakan nama-nama gerak seperti Ngayun Luci. Namun ada beberapa motif gerak yang sama seperti 1) gerak padat pada Ngayun luci penari berpegangan tangan sedangkan di ayun luci berdiri sendiri, 2) Gerak Asik Peri di Ngayun Luci garis gerak tidak jelas sedangkan di Tari Ayun Luci garis gerak lebih jelas dan gerak bervariasi, 3) Asik Elang Parang pada Ngayun Luci dilakukan dengan berhadapan sedangkan pada Ayun Luci penari menghadap ke depan. Perubahan juga terjadi pada pertunjukan Tari Ayun Luci tidak lagi menggunakan sajin. Begitu juga dengan unsur-unsur lain baik gerak, pola lantai, music, kostum dan tata rias, semua sudah ditata untuk tari pertunjukan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Handayani, Lili Baiq (2011) Transformasi Perilaku Keagamaan (Analisis terhadap Upaya Purifikasi Aqidah Melalui RuqiyahSyar’iyah Pada Komunitas Muslim Jember. The Sociology of Islam. Volume1. No 2 Desember. P.71-86.

Hasana. (2013). Seni Tari Tradisi Yang Berubah. Yogyakarta: Media Kreativitas.

Indrayuda (2013). Tari Sebagai Budaya dan Pengetahuan.UNP Press Padang.

Moleong, J Lexy. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Moleong, Lexy. (2003). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remanja Rosdakarya.

Nerosti. (2021). Mencipta & Menulis Skrip Tari. Depok: PT Raja Grafindo Persada

Nerosti. (2024). Tari Industri Kreatif. Padang: sukabina press

Parani, Yulianti. (1986). "Penari sebagai sumber daya dalam penataan tari" Dalam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Penyunting), Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari (hlm. 51-79). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Prijotomo J.2010. Arsitektur Nusantara-Arsitektur Naungan, Bukan Lindungan (Sebuah Reorientasi Pengetahuan Arsitektur Tradisional) dalam http://rumah-yusing.blogspot.co.id/2010/07/arsitektur-nusantara-arsitektur-naungan.html

Rahmida, Setiawati. (2008). Seni Tari. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Soekanto Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Published

2025-02-12

How to Cite

Widyanto, S. D., & Nerosti. (2025). Syahda Transformasi Ritual Ngayun Luci Ke Tari Ayun Luci di Desa Koto Lua Kecamatan Siulak Mukai di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. SAAYUN, 3(1), 89–100. https://doi.org/10.24036/sy.v3i1.116

Most read articles by the same author(s)