Gaya Tari Salendang dalam Keturunan Puti-puti Tarusan di Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan
Keywords:
Selendang Dance, Puti-Puti Tarusan, Style Analysys, Pincuran BatuAbstract
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis gaya tari Salendang Puti-puti Tarusan keturunan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Tipe datanya berupa data primer dan sekunder. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan peralatan pendukung seperti alat tulis, kamera foto dan video. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Tahapan analisis data yaitu pengumpulan data, deskripsi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Salendang adalah salah satu tari tradisi yang telah lama punah di Kecamatan Koto XI Tarusan dimana keberadaannya selama ini tidak diketahui oleh masyarakat setempat dikarenakan tarian ini pada dahulunya hanya berkembang dan dibawakan di kalangan raja dan Puti-puti Tarusan saja. Dengan direkonstruksinya Tari Selendangini oleh Nerosti sejak tahun 2018-2024, maka peneliti mengkaji Gaya Tari Salendang dalam Keturunan Puti-puti Tarusan di Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan. Analisis Gaya Tari Salendangversi Tari Galombang ini difokuskan pada batang tubuh tari diantaranya sikap tubuh, tipe transisi gerak, dimensi gerak, bagian tubuh yang aktif serta aksi dan usaha, yang dilengkapi dengan notasi laban. Dari hasil analisis gerak-gerak Tari Salendang memiliki gaya atau ciri tersendiri dengan gerak yang dinamis, lincah dalam memainkan selendang. Bentuk gerak sesuai dengan tujuan tari ini yaitu menasehati anak raja yang mau melangsungkan pernikahan. Analisis bagian tubuh juga dapat dilihat pada notasi tari, sikap tubuh berdiri tegak, gerak dominan pada gerak kaki dan tangan. Gerak transisi adalah gerak anta yang menghubungan gerak A dengan gerak B. Dimensi gerak terdapat dimensi satu yaitu gerak limpapeh, gerak anjuang, gerak ikek dan gerak warih. Dimensi dua yaitu gerak anta, gerak balabeh, dan gerak bakuruang. Dan dimensi tiga yaitu gerak paga, limpapeh, dan gerak anjuang. Bagian tubuh yang aktif bergerak adalah gerak kaki dan tangan, namun diperkuat oleh gerak badan dan kepala. Hal ini dapat dilihat dari semua bentuk gerak sejalan melangkah dan mangayunkan salendang. Aksi dan usaha dalam Tari Salendang sudah bervariasi. Dalam setiap aksi adanya sebuah usaha dalam setiap gerakan. Sekarang Tari Salendang sudah berkembang pada masyarakat umum di Tarusan bukan dalam keturunan puti-puti saja. Oleh karena itu gaya Tari Salendang merupakan identitas Masyarakat Tarusan bukan identitas Puti-puti Tarusan saja.Downloads
References
Edi Sedyawati (1981) Pertumbuhan Seni Pertunjukan, Jakarta: Sinar Harapan.
Endang Ratih E.W (2001) “Fungsi Tari SebagaiSeni Pertunjukan(The Function of Dance as A
Performing Art)” dalamJurnal Harmonia Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni. Vol.2
No.2/Mei-Agustus 2001 67-77,
Indrayuda (2011). “Tari Sebagai Budaya dan Pengetahuan”. Padang: UNP Press Padang. ------------- (2013). “Keberadaan Tari Dalam Masyarakat Aie Duku Painan Timur” Jurnal
Bahasa Dan seni. Vol 14. No 1 Tahun 2013.
Mila Septiana Putri (Skripsi 2020) “Analisis Gerak Dan Karakter Tari Kain Di Pauah V
Kecamatan Pauah Kota Padang” Skripsi S1 Sendratasik Universitas Negeri Padang.. ------------ dan Nerosti (2020) “Analisis Gerak Dan Karakter Tari Kain Di Pauah V Kecamatan
Pauah Kota Padang” Jurnal Sendratasik.Vol 9. No 4
Moleong, Lexy J. (2012). “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nerosti, Yuliasma, Susmiarti. 2023. ”Conservation of Cultural Values in Construction
Salendang Dance
as a Heritage of Puti-Puti Tarusan”. Official Conference
Proceedings.The 4Th Conference on Arts, Media & Culture 2023.October 10-13-2023,
Kyoto, Japan & Online.https://papers.iafor.org/wp-content/uploads/conference
proceedings/KAMC/KAMC2023. P.463-473.
Nerosti (2022). “Studi Tari Teks dan Konteks”. Padang: Sukabina Press. ---------(2022). “Rekonstruksi Tari Salendang Warisan Puti-puti Tarusan”. Padang: Sukabina
Press. ---------(2019). “Metafora Tari dalam Pendidikan”. Padang: Sukabina Press ---------, “Dampieng Salendang Reconstruction in Building Millenial Generation Characters in
the Field of Dance,” in Proceedings of the International Conference On Social Studies,
Globalisation And Technology (ICSSGT 2019), 2020, pp. 430–439, doi:
2991/assehr.k.200803.053. --------, “Salendang Dance Choreography Developing the Arts of Tourism Performance in
Mandeh Area,” in Proceedings of the Ninth International Conference on Language and
This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits
unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.
©2020 by author.
Saayun, Vol x No x, 2020
Saayun: Jurnal Ilmiah Pendidikan Tari
Arts (ICLA 2020) Atlantis Press.Advances in Social Science, Education and Humanities
Research, 2020, pp. 342–347, doi: 10.2991/assehr.k.210325.061. --------, “Salendang Dance Galombang Version as a Welcome Dance in the Mandeh Tourism
Area,” in Proceedings of the Tenth International Conference on Languages and Arts
(ICLA 2021) Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 2021, pp.
–218, doi: 10.2991/assehr.k.211129.033. ---------- and Maestro, Esy (2018) “Rekonstruksi Dampieng Salendang pada Acara Pesta
Perkawinan Keturunan Rajo dan Puti di Kecamatan Koto XI Tarusan: Dalam
Meningkatkan Pelayanan Pariwisata di Kawasan Mandeh”. Penelitian Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Padang. ---------- (2017a) Character Building through Learning Traditional Dance "Tari Piring": An
Analysis of Relationship of Dance Style and Social Cultural Community of Pesisir
Selatan. Series:Advances in Social Science, Education and Humanities Research.
Proceedings of the Sixth International Conference on Languages and Arts (ICLA 2017).
P. 385-392. -------- (2017b) “Tiga Gaya Tari Rantak Kudo Berpotensi Sebagai Sajian Pariwisata Di Kawasan
Mandeh Dan Sekitarnya”. Jurnal Of Urban Society’s.Volume 4 No 2 Oktober. 2017. P
-102
Nurina Ramadhani. (2018). “Menumbuhkan Karakter Cinta Tanah Air melalui Ekstrakurikuler
Seni Tari di SDI Miftahul Diniyah”. Skripsi: Universitas Muhammadyah Jakarta.
Senja Purnama Ria (2016). “Dinamika Perkembangan Tari Rantak Kudo di Painan Timur
Kabupaten Pesisir Selatan”. Skripsi: UNP.
Sugiyono (2015). “Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods)”. Bandung: Alfabert.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2024 SAAYUN
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.