PERALIHAN TRADISI JOGET DANGKONG KE TARI JOGI SEBAGAI PERTUNJUKAN DI SANGGAR WARISAN PANTAI BASRI KOTA BATAM KEPULAUAN RIAU

Authors

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menganalisis peralihan tradisi Joget Dangkong ke Tari Jogi sebagai pertunjukan di Kota Batam Kepulauan Riau. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Lokasi penelitian di Sanggar Warisan Pantai Basri Kota Batam. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan instrumen pendukung seperti alat tulis dan kamera. Data dalam penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan cara studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data diawali dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengemukakan bahwa Peralihan Joget Dangkong ke Tari Jogi berawal dari kejenuhan masyarakat pada pertunjukan Joget Dangkong yang awalnya hanya berupa hiburan semata. Kejenuhan ini merupakan perubahan sosial sesuai dengan perkembangan Kota Batam. Dampak dari peralihan tersebut Tari Jogi menjadi Tari yang dikukuhkan sebagai tari Kota Batam yang ditampilkan pada acara pemerintahan dan diajarkan di sekolah. Dari aspek gerak, pola lantai, musik, tata rias dan kostum, Tari Jogi mempunyai rentak yang berbeda, tidak sama dengan Joget Dangkong. Joget Dangkong mempunyai gerak yang dimulai dengan gerak bethadik dan diakhiri dengan gerak serampang laut. Walaupun sama-sama alat musik tradisional Melayu yaitu Tambur, Gendang, Biola, Gong, dan Accordion, namun Joget Dangkong lebih menonjolkan bunyi gendang dan gong yang menghasilkan bunyi dang-kong dang-kong. Sedangkan gerak Tari Jogi sudah lebih bervariasi terdiri dari 7 ragam gerak yaitu: Sembah, Pinggul, Cantik, Bercermin/berbedak, Berpakaian, Mencuci, Gulung Benang. Penonjolan pada pinggul, getaran pada bahu, dan penonjolan bentuk tubuh lebih mengeskpreasikan tentang kelincahan seorang perempuan. Kostum yang digunakan pada Tari Jogi telah dimodifikasi untuk pertunjukan lengkap dengan aksesoris dan hiasan kepala. Dengan seringnya Tari Jogi dipertunjukkan baik untuk acara masyarakat mapupun acara pemerintahan. Maka otomatis tari ini menjadi indentitas Kota Batam.  

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Nerosti

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menganalisis peralihan tradisi Joget Dangkong ke Tari Jogi sebagai pertunjukan di Kota Batam Kepulauan Riau. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Lokasi penelitian di Sanggar Warisan Pantai Basri Kota Batam. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan instrumen pendukung seperti alat tulis dan kamera. Data dalam penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan cara studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data diawali dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengemukakan bahwa Peralihan Joget Dangkong ke Tari Jogi berawal dari kejenuhan masyarakat pada pertunjukan Joget Dangkong yang awalnya hanya berupa hiburan semata. Kejenuhan ini merupakan perubahan sosial sesuai dengan perkembangan Kota Batam. Dampak dari peralihan tersebut Tari Jogi menjadi Tari yang dikukuhkan sebagai tari Kota Batam yang ditampilkan pada acara pemerintahan dan diajarkan di sekolah. Dari aspek gerak, pola lantai, musik, tata rias dan kostum, Tari Jogi mempunyai rentak yang berbeda, tidak sama dengan Joget Dangkong. Joget Dangkong mempunyai gerak yang dimulai dengan gerak bethadik dan diakhiri dengan gerak serampang laut. Walaupun sama-sama alat musik tradisional Melayu yaitu Tambur, Gendang, Biola, Gong, dan Accordion, namun Joget Dangkong lebih menonjolkan bunyi gendang dan gong yang menghasilkan bunyi dang-kong dang-kong. Sedangkan gerak Tari Jogi sudah lebih bervariasi terdiri dari 7 ragam gerak yaitu: Sembah, Pinggul, Cantik, Bercermin/berbedak, Berpakaian, Mencuci, Gulung Benang. Penonjolan pada pinggul, getaran pada bahu, dan penonjolan bentuk tubuh lebih mengeskpreasikan tentang kelincahan seorang perempuan. Kostum yang digunakan pada Tari Jogi telah dimodifikasi untuk pertunjukan lengkap dengan aksesoris dan hiasan kepala. Dengan seringnya Tari Jogi dipertunjukkan baik untuk acara masyarakat mapupun acara pemerintahan. Maka otomatis tari ini menjadi indentitas Kota Batam.  <br />

Published

2024-03-01

How to Cite

Meisya Wima Sutiawan, & Nerosti. (2024). PERALIHAN TRADISI JOGET DANGKONG KE TARI JOGI SEBAGAI PERTUNJUKAN DI SANGGAR WARISAN PANTAI BASRI KOTA BATAM KEPULAUAN RIAU. SAAYUN, 2(1), 1–8. Retrieved from https://saayun.ppj.unp.ac.id/index.php/saayun/article/view/42

Most read articles by the same author(s)